Skip to content
Ragamberita
Menu
  • Home
  • Bisnis
  • Berita
  • Education
  • Selebriti
  • Tekno
Menu

Crispr/Cas9: Teknologi Gene Editing Terbaru

Posted on April 26, 2022










Gene Editing-CRISPR/Cas9





CRISPR-Cas9 menjadi perhatian di dunia biologi dikarenakan prospek dari teknologi tersebut dalam kemakmuran manusia. CRISPR-Cas9 merupakan salah satu teknologi gene editing yang bisa dimanfaatkan oleh insan untuk menghalangi atau mengobati suatu penyakit. Pada tahun 2014 hingga 2015, para peneliti sukses menggunakan metode ini untuk menghapus gen penyebab distrofi otot pada mencit, menyembuhkan penyakit langka pada liver, dan bikin sel insan menjadi kebal terhadap HIV.




Sekilas tentang gene editing




Gene editing merupakan tata cara untuk merubah gene dari suatu organisme dari kuman sampai insan sesuai keinginan suatu individu. Metode ini mampu digunakan untuk merubah morfologi atau terlihat dari sebuah organisme menyerupai pada binatang untuk merubah warna bulu. Aplikasi dari gene editing telah banyak dikembangkan di seluruh dunia (Genome, 2021).




Metode ini menggunakan aneka macam macam teknologi untuk mengganti suatu urutan DNA. Salah satu teknologi tersebut ialah nuclease. Nuclease ialah enzim yang bisa memotong DNA sehingga ekspresi gen bisa diubah sesuai jenis enzim tersebut. Beberapa nuclease yang sudah digunakan merupakan ZFNs atau Zinc Finger Nucleases, TALENs atau Transcription Activator-like Effector Nucleases, dan yang terbaru merupakan endonuclease yang dikendalikan RNA, CRISPR (Lino, dkk., 2018)..




CRISPR dan Cas




CRISPR sendiri didapatkan oleh peneliti asal Jepang, yaitu Ishino, dkk (1987) pada pada kuman Escherichia coli. Kemudian, CRISPR didapatkan oleh Mojica, dkk (2005) pada 40% kuman dan 90% archaea. CRISPR merupakan abreviasi dari Clustered Regularly-Interspaced Short Palindromic Repeats yang disetujui pada tahun 2002. Urutan gen ini tidak terulang dan memiliki pola palindromic, yakni pola apabila dibaca dari depan sama dengan contoh dibaca dari belakang (Lino, dkk., 2018)..




Didekat lokus CRISPR, didapatkan juga urutan gen Cas atau CRISPR-associated system. Letaknya yang berdekatan dengan lokus CRISPR mampu mengindikasi adanya kekerabatan fungsional dari lokus atau gen dari CRISPR-Cas yang menertibkan metabolisme DNA atau pun ekspresi gen. Sistem ini juga dimengerti dengan ungkapan adaptive immune system yang dimiliki oleh prokaryot. Hal ini disebabkan dari suatu pengamatan yang menjajal memasukkan DNA suatu virus pada lokus CRISPR suatu bakteri yang mengakibatkan basil menjadi resisten terhadap phage tersebut (Lino, dkk., 2018).


Sistem CRISPR mempunyai beberapa tipe, yaitu tipe I-VI. Tipe II dari tata cara ini cuma membutuhkan satu jenis protein, yakni Cas9 untuk mencari, mengikat, dan memotong urutan sasaran DNA. Tipe II cuma mampu didapatkan pada bakteri. Hal ini mampu disebabkan oleh ketergantungan pada RNase II yang tidak ditemukan pada archaea. RNase memiliki kegunaan untuk mengganti pra-crRNA yang merupakan salah satu bagian lokus CRISPR menjadi crRNA (Lino, dkk., 2018).


Pro dan kontra dari tata cara gene editing




Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kesanggupan manusia dalan gene editing menjadi meningkat. Akibatnya, muncul pro dan kontra dari teknologi-teknologi tersebut. Gene editing memang banyak menunjukkan faedah bagi insan, tetapi kontra dari teknologi ini bisa menimbulkan aneka macam dilema. Gene editing dikerjakan dengan merekayasa materi genetic sesuai dengan impian manusia. Hal ini bisa menimbulkan berkurangnya kombinasi genetic pada suatu populas sehingga menciptakan ketidakseimbangan ekosistem. Selain itu, dengan kesanggupan gene editing insan bisa membuat sesuatu sesuai harapan sehingga kebanyakan orang beropini insan tidak dapat berlaku seperti dewa atau ‘play god’. Ditambah dengan kanal yang terbatas hanya pada kelompok tertentu dikarenakan biaya penggunaannya, problem yang dapat disebabkan lain adalah terjadinya kesenjangan social.


Daftar Pustaka


CA Lino, JC Harper, JP Carney & JA Timlin. 2018. Delivering CRISPR: a review of the challenges and approaches. Drug Delivery. 25(1): 1234-1257.


Genome. 2021. What is Genome Editing?. National Human Genome Research Institute. Diakses pada 29 November 2021 pukul 17.09 WIB 











Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Aplikasi Penghasil Uang Terbaik 2022
  • Bagaimana Cara Menjalankan Bisnis Pakaian Online yang Sukses Menggunakan Shopify?
  • Apa itu Indeks Ketakutan dan Keserakahan Crypto? Haruskah Anda Melihatnya Sebelum Membeli Crypto?
  • Alat untuk Menjadikan Anda Pengembang Perangkat Lunak yang Lebih Baik
  • Alat dan Kerangka Pengujian Penetrasi Otomatis Terbaik pada tahun 2023

About

Ragamberita.com adalah situs berita online update setiap hari. Website ini Ditenagai oleh Cloudpm.id Didukung oleh PalingNews

Network

Allverta.com
Allverta Global
Allverta Otomotif
Allverta Sport
Allverta Tekno
Allverta Bali
Allverta Jakarta
Allverta Jabar
Allverta Kaltim

Contact

Email: pensiunmuda26@gmail.com

©2023 Ragamberita | Design: Newspaperly WordPress Theme